TINDAK LANJUT ARTIKEL SCIENTIFIC ARGUMENTATION
Nama : Anggy Marthania Tatyanty Putri
NIM : 210321606912
Tindak Lanjut Artikel
Asesmen Scientific Argumentation
|
Judul |
Jenis Penelitian |
Desain Penelitian |
Variabel Terikat |
Instrumen Penelitian |
Subjek Penelitian |
|
Teachers’ Perceptions of Physics Scientific Argumentation Test
Instruments Based on Modern Test Theory Using Question Modeling Through
E-Learning Edpuzzle LMS |
Mixed
Method |
Sequential Explanatory Design |
Persepsi
guru dan siswa terhadap asesmen argumentasi ilmiah fisika menggunakan
Edpuzzle berbasis teori tes modern. |
|
12
guru fisika dan 128 siswa dari 12 sekolah di Provinsi Lampung |
|
Enhancing Students' Scientific Argumentation Skills through STEM-Based Problem
Based Learning |
quasi-experimental |
pretest-posttest control
group design. |
Claim:
pernyataan awal sebagai jawaban terhadap masalah.
Evidence: data ilmiah yang mendukung klaim.
Reasoning: penjelasan logis yang mengaitkan bukti dengan klaim.
Rebuttal: sanggahan terhadap klaim atau argumen lain. |
Lembar observasi aktivitas belajar berbasis STEM-PBL, Tes kemampuan
scientific argumentation berdasarkan empat komponen (Claim, Evidence,
Reasoning, Rebuttal) dan Angket respons siswa terhadap
pembelajaran STEM-PBL. |
210
siswa kelas XI IPA dari SMAN 5 Cirebon |
|
Measuring Students' Scientific Argumentation
Skills in Explaining Phenomena Related to Acid-Base Concepts |
kuantitatif
|
non-eksperimental |
Adversity Quotient (AQ) |
instrumen multiple-choice berbasis
tiga tingkat (three-tier) untuk lima fenomena kimia |
institusi
di Gorontalo |
|
THE RELATIONSHIP BETWEEN CRITICAL
THINKINGAND SCIENTIFIC ARGUMENTATION IN SCIENCE LEARNING |
Systematic Literature Review (SLR) |
deskriptif-analitis |
keterkaitan
antara kemampuan berpikir kritis dan kemampuan argumentasi ilmiah dalam
konteks pembelajaran IPA. |
§ Angket self-efficacy § Tes keterampilan berpikir kreatif
(pretest dan posttest) |
- |
|
Effects
of developing prompt scaffolding to support
collaborative scientific argumentation in
simulation-based physics learning |
Quasi-Eksperimental |
kuasi-eksperimental |
Pemahaman
Konseptual Sains Keterampilan
Penjelasan Ilmiah Pola
Perilaku Argumentasi |
Tes
Pencapaian Konsep Sains (12 pertanyaan pilihan
ganda) Ujian
yang dibuat sendiri untuk menilai kemampuan
penjelasan ilmiah (5 pertanyaan esai
jawaban singkat) Lag
Sequential Analysis (LSA) untuk menganalisis
perilaku argumentasi |
Siswa |
|
Pengembangan LKS Berbasis Scientific Argumentation
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikatif Siswa |
Rnd |
Model 4D (Define, Design,
Develop, Disseminate) |
Kemampuan berpikir kritis dan komunikatif |
Lembar
observasi argumentasi siswa. Tes
berpikir kritis (misalnya, modified Watson–Glaser). Rubrik
komunikasi ilmiah (misalnya: clarity, relevance, scientific language). Angket
respon siswa dan guru terhadap LKS. |
Siswa SMA |
Topik
yang diajukan : Pengembangan LKS Berbasis Scientific Argumentation untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikatif Siswa Alasan:
Judul " Pengembangan LKS
Berbasis Scientific Argumentation untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
dan Komunikatif Siswa” Judul ini dipilih berdasarkan kebutuhan mendesak dalam
dunia pendidikan saat ini, yaitu pentingnya mengembangkan keterampilan
berpikir kritis dan komunikasi ilmiah siswa sebagai bagian dari profil
pelajar Pancasila dan tuntutan pembelajaran abad ke-21. Dalam kenyataannya,
pembelajaran sains di sekolah masih banyak berfokus pada hafalan dan penerapan
prosedur, tanpa cukup memberikan ruang bagi siswa untuk berpikir reflektif
dan menyampaikan ide secara logis dan berbasis bukti.
Pendekatan scientific
argumentation dinilai sangat tepat karena melatih siswa menyampaikan
pendapat (claim), mendukungnya dengan data atau pengamatan (evidence), dan
menjelaskan hubungan logisnya (reasoning). Proses ini secara langsung mendorong
munculnya berpikir kritis dan keterampilan komunikasi ilmiah, dua
kemampuan penting dalam literasi sains.
Lembar Kerja Siswa (LKS) dipilih
sebagai media karena merupakan perangkat pembelajaran yang familiar, aplikatif,
dan fleksibel bagi guru maupun siswa. Dengan mengintegrasikan argumentasi
ilmiah ke dalam LKS, diharapkan siswa tidak hanya memahami konsep fisika secara
prosedural, tetapi juga mampu mengevaluasi informasi, mempertahankan pendapat
berdasarkan bukti, serta berkomunikasi secara jelas dan runtut.
Judul ini juga memiliki nilai
kebaruan karena belum banyak pengembangan perangkat ajar yang secara eksplisit
menekankan aspek scientific argumentation dalam LKS fisika di tingkat
sekolah menengah. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan
kontribusi praktis dalam bentuk produk pembelajaran, tetapi juga kontribusi
teoretis dalam bidang pengembangan keterampilan saintifik siswa.
Novelty
:
Comments
Post a Comment