ANALISIS KRITIS & NOVELTY ASESMEN CREATIVE THINKING
Measuring Creative Thinking Skills of Senior High School Male and Female Students in Physics (CTSP) Using the IRT-based PhysTCreTS
Edi ISTIYONO 1 , WIDIHASTUTI 2 , SUPAHAR 3 , Syukrul HAMDI 4
Journal of TURKISH SCIENCE EDUCATION Volume 17, Issue 4, December 2020
Nama Pengulas : Anggy Marthania Tatyanty Putri
Nim : 210321606912
Offering : B
Prodi : S2 Pendidikan Fisika
ABSTRAK
The study is aimed at (1) describing students’ CTSP, (2) comparing CTSP between male and female students, (3) identifying the highest and lowest sub-aspects of students’ CTSP. The research subjects were 534 students of the State Senior High School in Bantul Regency, obtained by a stratified random sampling technique. The testing instrument was the IRT-based PhysTCreTS and data were analysed using the Partial Credit Model (PCM) IRT technique. Findings show that: (1) The highest percentage of students’ CTSP lies in the “medium” category (48%), while the “high” and “very high” categories amount to 23%; (2) The CTSP of male students have a higher percentage than those of the female students but, in term of the means, male students’ abilities are lower; and (3) There are differences in the CTSP sub-aspects between male students and female students. For the high category, male students are dominant on the sub-aspects planning, expressing, and formulating while female students are dominant in planning, formulating, and expressing. For the low category, male students are dominant in finding alternatives, criticizing, and testing while female students are dominant in finding alternatives, developing, and testing. The result can be used as a ground base to enhance students' creative thinking by giving special treatment to sub-aspects which fall into the low category of the creative thinking abilities of male and female students.
Keywords: Creative thinking skill, gender difference, Senior High School physics learning.
NOVELTY
Penggunaan Instrumen PhysTCreTS Berbasis IRT
Studi ini memperkenalkan PhysTCreTS, sebuah instrumen tes yang dikembangkan berdasarkan Item Response Theory (IRT), khususnya menggunakan Partial Credit Model (PCM). Pendekatan ini memberikan keunggulan dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa secara lebih akurat dibandingkan dengan teori tes klasik.
Fokus pada Perbedaan Gender dalam Kemampuan Berpikir Kreatif Fisika
Penelitian ini secara khusus menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara siswa laki-laki dan perempuan dalam konteks pembelajaran fisika. Fokus gender dalam konteks ini memberikan kontribusi baru dalam literatur pendidikan fisika di Indonesia.
Identifikasi Sub-Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif
Studi ini tidak hanya mengukur kemampuan berpikir kreatif secara umum tetapi juga menganalisis sub-aspek seperti merencanakan, mengekspresikan, merumuskan, menemukan alternatif, mengkritisi, mengembangkan, dan menguji. Pendekatan ini memberikan wawasan mendalam tentang area spesifik yang perlu ditingkatkan pada masing-masing gender.
ANALISIS KRITIS
1. Metode Penelitian
-
Jenis Penelitian: Kuantitatif deskriptif dengan pendekatan komparatif.
-
Tujuan: (1) Mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam fisika (CTSP), (2) Membandingkan CTSP antara siswa laki-laki dan perempuan, (3) Mengidentifikasi sub-aspek CTSP tertinggi dan terendah.
2. Instrumen Penelitian
-
Nama Instrumen: PhysTCreTS (Physics Creative Thinking Skills Test).
-
Pengembangan: Dikembangkan berdasarkan teori tes modern (IRT) dengan model PCM.
-
Validitas dan Reliabilitas: Instrumen telah divalidasi oleh ahli dan menunjukkan reliabilitas tinggi, dengan nilai reliabilitas sebesar 0,95.
3. Desain Penelitian
-
Populasi dan Sampel: 534 siswa SMA Negeri di Kabupaten Bantul, dipilih menggunakan teknik stratified random sampling.
-
Analisis Data: Data dianalisis menggunakan teknik PCM dalam IRT untuk mengevaluasi kemampuan berpikir kreatif siswa.
4. Variabel Terikat
-
Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Fisika (CTSP): Diukur melalui berbagai sub-aspek seperti merencanakan, mengekspresikan, merumuskan, menemukan alternatif, mengkritisi, mengembangkan, dan menguji.
5. Subjek Penelitian
-
Demografi: Siswa SMA Negeri di Kabupaten Bantul, terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan.
-
Karakteristik: Beragam dalam hal latar belakang akademik dan sosial, memberikan representasi yang baik untuk analisis perbedaan gender.
Kesimpulan
Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam bidang pendidikan fisika dengan mengembangkan instrumen pengukuran kemampuan berpikir kreatif berbasis IRT dan menganalisis perbedaan gender dalam konteks tersebut. Penggunaan model PCM memungkinkan evaluasi yang lebih detail terhadap kemampuan siswa, sementara fokus pada sub-aspek berpikir kreatif memberikan wawasan yang dapat digunakan untuk merancang intervensi pendidikan yang lebih efektif.
Namun, penelitian ini terbatas pada satu wilayah geografis, yaitu Kabupaten Bantul, sehingga generalisasi hasil ke populasi yang lebih luas perlu dilakukan dengan hati-hati. Penelitian lanjutan dengan cakupan wilayah yang lebih luas dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti latar belakang sosial-ekonomi dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.
Comments
Post a Comment