Analisis Kritis dan Novelty Asesmen Problem Solving

Analisis Kemampuan Rekonstruksi Problem Solving Siswa Melalui Asesmen Higher Order Thinking (HOT) Siswa SMA

Nofrina Maulani, Bambang Subali

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej

Nama Pengulas : Anggy Marthania Tatyanty Putri

Nim                   : 210321606912

Offering            : B

Prodi                 : S2 Pendidikan Fisika

ABSTRAK

Higher Order Thinking (HOT) merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan rekonstruksi problem solving siswa SMA melalui asesmen Higher Order Thinking (HOT). Penelitian ini termasuk dalam penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model 3D yaitu Define, Design, dan Develop. Penelitian ini menggunakan kelas X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, X MIPA 4, dan X MIPA 5 SMA Negeri 8 Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Pengujian penelitian menggunakan metode One-Shot Case Study. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode tes, metode dokumentasi dan metode wawancara. Asesmen HOT dikembangkan dalam bentuk soal pilihan ganda beralasan dan setiap butir soal mengandung keempat aspek untuk merekonstruksi kemampuan problem solving. Hasil uji kelayakan oleh ahli memperoleh nilai sebesar 87, 08% yang termasuk dalam kategori sangat layak. Sedangkan dari respon siswa menyatakan bahwa siswa setuju terhadap instrumen asesmen HOT dengan persentase rata-rata yaitu sebesar 70%. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa asesmen HOT yang dikembangkan memuat strategi untuk merekonstruksi kemampuan problem solving menggunakan empat aspek, yaitu (1) aspek mengenali masalah sebesar 92,1%, (2) aspek merencanakan strategi 85,5%, (3) aspek menerapkan strategi 73,7%, dan (4) aspek mengevaluasi solusi 50,1%.

ANALISIS KRITIS

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model 3D (Define, Design, Develop). Model ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji efektivitas produk asesmen HOT dalam meningkatkan kemampuan problem solving siswa. Pendekatan ini sesuai untuk tujuan penelitian yang berorientasi pada pengembangan instrumen pembelajaran.

Desain Penelitian

Desain yang digunakan adalah One-Shot Case Study, di mana asesmen HOT yang dikembangkan langsung diuji pada siswa tanpa adanya kelompok kontrol atau pre-test. Desain ini memiliki kelemahan dalam mengukur efektivitas karena tidak memungkinkan perbandingan antara kondisi sebelum dan sesudah intervensi atau dengan kelompok lain. Penggunaan desain eksperimen yang lebih kuat, seperti pretest-posttest control group design, dapat memberikan hasil yang lebih valid.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pengembangan (R&D). Namun, terdapat inkonsistensi antara pendekatan R&D dengan desain One-Shot Case Study, yang lebih cocok untuk penelitian deskriptif. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kesesuaian antara tujuan penelitian dengan metode yang digunakan.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang dikembangkan adalah soal pilihan ganda beralasan yang dirancang untuk mengukur keempat aspek kemampuan problem solving. Instrumen ini telah divalidasi oleh ahli dengan nilai kelayakan sebesar 87,08% (kategori sangat layak) dan mendapatkan respon positif dari siswa dengan rata-rata persetujuan sebesar 70%. Namun, artikel tidak menjelaskan secara rinci proses validasi instrumen, seperti uji validitas konstruk atau reliabilitas, yang penting untuk memastikan kualitas instrumen.​​

Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan rekonstruksi problem solving siswa. Variabel ini diukur untuk menilai efektivitas instrumen asesmen HOT yang dikembangkan.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA 1 hingga X IPA 5 di SMA Negeri 8 Semarang pada tahun ajaran 2018/2019. Namun, artikel tidak menjelaskan metode pemilihan sampel, apakah menggunakan teknik random sampling atau purposive sampling, serta tidak menyebutkan jumlah total siswa yang terlibat. Informasi ini penting untuk menilai representativitas dan generalisasi hasil penelitian.

NOVELTY

Kebaruan dari penelitian ini terletak pada pengembangan asesmen HOT dalam bentuk soal pilihan ganda beralasan yang dirancang untuk mengukur kemampuan rekonstruksi problem solving siswa. Namun, pendekatan ini bukanlah hal yang sepenuhnya baru dalam bidang pendidikan. Beberapa penelitian sebelumnya juga telah mengembangkan instrumen serupa untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Oleh karena itu, kontribusi kebaruan dari penelitian ini perlu diperjelas, misalnya dengan menunjukkan keunggulan instrumen yang dikembangkan dibandingkan dengan instrumen sebelumnya atau dengan menguji

Comments

Popular posts from this blog

INSTRUMEN TES

Topik 1 "Assessment for learning"