ANALISIS KRITIS & NOVELTY TES DIAGNOSTIK MISKONSEPSI

 PERBANDINGAN HASIL DIAGNOSTIK MISKONSEPSI

MENGGUNAKAN THREE TIER DAN FOUR TIER DIAGNOSTIC TEST

PADA MATERI GERAK LURUS

Penulis : Nurulwati*, A. Rahmadani

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education)

Volume 7, Nomor 2, halaman 101-110, 2019

Link Jurnal : http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi

Nama Pengulas : Anggy Marthania Tatyanty Putri

Nim                   : 210321606912

Offering            : B

ABSTRAK

Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil miskonsepsi siswa dengan menggunakan three-tier diagnostic test dan four-tier diagnostic test pada materi gerak lurus di MAN Model Banda Aceh. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA MAN Model Banda Aceh yang berjumlah 118 responden. Pengumpulan data diperoleh dengan tes diagnostik miskonsepsi. Pengolahan data menggunakan certainty respons index dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase instrumen three-tier diagnostic test sebesar 45% dan instrumen four-tier diagnostic test sebesar 31% sehingga perbandingan antara three-tier diagnostic test dan four-tier diagnostic test yaitu 3:2, artinya three-tier diagnostic test lebih banyak mendiagnostik miskonsepsi dibandingkan four-tier diagnostic test.

Kata Kunci: Perbandingan, hasil diagnostik miskonsepsi, three-tier diagnostic test, four-tier diagnostic test

ANALISIS KRITIS

Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk membandingkan hasil diagnostik miskonsepsi siswa menggunakan tes diagnostik three-tier dan four-tier pada materi gerak lurus.

Desain Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah komparatif, di mana peneliti membandingkan efektivitas dua jenis instrumen diagnostik (three-tier dan four-tier) dalam mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi gerak lurus.

Jenis Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif, karena bertujuan untuk mendeskripsikan dan membandingkan hasil identifikasi miskonsepsi yang diperoleh dari dua jenis tes diagnostik yang berbeda.

Variabel Terikat : Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat miskonsepsi siswa pada materi gerak lurus, yang diukur melalui tes diagnostik three-tier dan four-tier.

Instrumen Penelitian
  • Three-Tier Diagnostic Test: Tes diagnostik tiga tingkat yang terdiri dari pertanyaan pilihan ganda, alasan pilihan, dan tingkat keyakinan siswa terhadap jawabannya.
  • Four-Tier Diagnostic Test: Tes diagnostik empat tingkat yang menambahkan satu tingkat lagi berupa keyakinan terhadap alasan yang diberikan, sehingga lebih detail dalam mengidentifikasi miskonsepsi.

Pengolahan data dilakukan menggunakan Certainty Response Index (CRI) dan persentase untuk menentukan tingkat miskonsepsi siswa.

Subjek Penelitian : Subjek penelitian adalah siswa kelas X MIA di MAN Model Banda Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 118 siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase miskonsepsi yang teridentifikasi menggunakan three-tier diagnostic test sebesar 45%, sedangkan menggunakan four-tier diagnostic test sebesar 31%. Ini menunjukkan bahwa three-tier diagnostic test lebih banyak mengidentifikasi miskonsepsi dibandingkan four-tier diagnostic test, dengan perbandingan 3:2.

Analisis ini memberikan wawasan mengenai efektivitas kedua jenis tes diagnostik dalam mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi gerak lurus, yang dapat menjadi pertimbangan dalam memilih instrumen diagnostik yang tepat dalam pembelajaran fisika.

NOVELTY

Novelty dari penelitian ini terletak pada perbandingan dua metode diagnostik pada materi Gerak Lurus, penggunaan CRI sebagai analisis miskonsepsi, dan temuan unik bahwa Three-Tier lebih banyak mengungkap miskonsepsi dibandingkan Four-Tier. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dalam pemilihan metode evaluasi yang lebih efektif dalam pendidikan fisika.

1. Perbandingan Langsung Antara Three-Tier dan Four-Tier Diagnostic Test

  • Penelitian ini secara langsung membandingkan dua jenis tes diagnostik dalam mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada konsep Gerak Lurus.
  • Sebagian besar penelitian sebelumnya hanya menggunakan salah satu tes, tanpa melakukan analisis perbandingan antara keduanya.

2. Fokus pada Materi Gerak Lurus

  • Sebagian besar penelitian tentang tes diagnostik miskonsepsi berfokus pada konsep fisika lain seperti Hukum Newton, Listrik, atau Optik.
  • Studi ini memberikan wawasan baru tentang efektivitas tes diagnostik dalam materi Gerak Lurus, yang merupakan konsep dasar dalam kinematika dan sering mengalami miskonsepsi.

3. Analisis Tingkat Miskonsepsi dengan Certainty Response Index (CRI)

  • Penelitian ini menggunakan Certainty Response Index (CRI) untuk mengukur tingkat keyakinan siswa dalam menjawab tes diagnostik.
  • Dengan pendekatan ini, penelitian memberikan gambaran lebih mendalam tentang perbedaan efektivitas kedua tes dalam mengungkap miskonsepsi siswa.

4. Temuan Bahwa Three-Tier Lebih Banyak Mengidentifikasi Miskonsepsi

  • Hasil penelitian menunjukkan bahwa Three-Tier Diagnostic Test mengidentifikasi lebih banyak miskonsepsi (45%) dibandingkan Four-Tier (31%).
  • Ini bertolak belakang dengan asumsi awal bahwa Four-Tier lebih akurat karena memiliki satu tingkat tambahan.
  • Implikasi baru: Tidak selalu semakin kompleks suatu tes, semakin baik dalam mendeteksi miskonsepsi.

Comments

Popular posts from this blog

INSTRUMEN TES

Topik 1 "Assessment for learning"